Tidak Semua Pertumbuhan RWA Itu Nyata, dan Industri Kripto Tahu Itu
Dalam beberapa bulan terakhir, Real World Assets (RWA) aset dunia nyata yang ditokenisasi ke dalam blockchain kembali menjadi sorotan besar di dunia kripto. Setiap minggu, selalu ada pengumuman baru yang mengklaim miliaran dolar dalam bentuk aset tokenisasi. Namun, ketika investor institusional meminta bukti dan detail mendalam, jawabannya sering kali menguap begitu saja.
Faktanya, sebagian besar angka fantastis RWA yang menghiasi berita hanyalah ilusi digital. Jika industri ini tidak segera memperbaiki arah, kepercayaan institusional yang dibangun selama bertahun-tahun bisa hancur.
Pada tahun 2025, SEC menuntut Unicoin karena menyesatkan investor dengan melebih-lebihkan nilai proyek tokenisasi properti. Sementara itu, OpenAI bahkan harus menjauhkan diri dari klaim Robinhood yang mengatakan telah menyediakan akses ke saham tokenisasi padahal tidak mewakili ekuitas nyata di perusahaan.
Dari masalah double-counting hingga status hukum yang kabur, jelas bahwa revolusi RWA masih jauh dari kata kredibel.
Vanity Metrics yang Menyesatkan Industri
Kegagalan utama industri RWA saat ini adalah terobsesi pada angka kosong seperti nilai TVL (Total Value Locked) yang tampak mengesankan di dashboard, tetapi tidak mewakili adopsi nyata.
Seperti yang dikutip oleh Forbes, Ian Balina, CEO Token Metrics, mengatakan:
Risiko terbesar hari ini adalah menganggap bahwa pembungkus hukum (legal wrapper) dan blockchain saja sudah cukup menciptakan nilai.
Tanpa komposabilitas nyata, pasar sekunder yang likuid, dan penyimpanan yang tepercaya, aset tokenisasi hanya berhenti pada pitch deck, bukan portofolio investasi.
Setiap klaim yang dilebih-lebihkan justru membuat proyek-proyek yang sah sulit dipercaya. Ketika tim uji kelayakan dana pensiun tidak dapat membedakan antara proyek nyata dan angka fiktif, mereka akan memilih mundur sepenuhnya.
Padahal, inti dari blockchain adalah transparansi dan verifiabilitas. Ironisnya, kini banyak proyek meminta institusi mempercayai angka yang bahkan tidak bisa atau tidak mau mereka buktikan.
Mengembalikan Kepercayaan di Dunia RWA
Blockchain yang tidak dapat menunjukkan aktivitas nyata atau kesesuaian regulasi tidak hanya membahayakan penggunanya, tetapi juga merusak reputasi seluruh ekosistem kripto.
Agar RWA benar-benar tumbuh sehat, industri perlu fokus pada proyek transparan, teratur, dan sesuai hukum, bukan pada angka-angka yang dimanipulasi untuk menarik perhatian media.
Beberapa contoh adopsi RWA yang benar-benar nyata:
-
Wyoming, AS meluncurkan stablecoin negara bagian pertama, FRNT, dengan cadangan yang dapat diaudit sepenuhnya.
-
Jepang melalui JPYC menghadirkan stablecoin yen legal yang mendorong permintaan baru terhadap obligasi pemerintah Jepang.
-
Filipina menempatkan catatan anggaran pemerintah di blockchain untuk melawan korupsi dan meningkatkan transparansi publik.
Proyek-proyek seperti ini memberikan manfaat ekonomi dan sosial nyata, bukan sekadar volume transaksi buatan.
Contoh RWA dengan Dampak Nyata
-
BlackRock BUIDL Fund kini mengelola lebih dari $1 miliar AUM, menghadirkan dana pasar uang institusional ke blockchain.
-
Apollos ACRED memperkenalkan efisiensi blockchain ke pasar kredit global.
-
Stripe mengintegrasikan blockchain untuk pembayaran lintas negara berdasarkan volume transaksi dan keandalan nyata, bukan engagement media sosial.
Itulah bentuk adopsi otentik yang memperkuat kepercayaan, bukan sekadar angka cantik di laporan.
Ujian Transparansi: Tunjukkan Bukti Nyata
Setiap proyek blockchain yang mengklaim memimpin sektor RWA harus bisa menunjukkan bukti konkret, bukan sekadar angka TVL.
Beberapa pertanyaan sederhana bisa menjadi tolok ukur:
-
Apakah proyek memiliki izin regulasi resmi?
-
Apakah mitra institusional bersedia tampil secara publik?
-
Apakah volume transaksi mencerminkan aktivitas nyata pengguna?
-
Bisakah smart contract dan cadangan aset diaudit secara independen?
Tanpa transparansi semacam ini, semua hype akan menguap, dan adopsi institusional akan berhenti.
Menuju RWA 2.0: Era Kepercayaan dan Verifikasi
Revolusi RWA sejati bukan tentang angka besar melainkan tentang kepercayaan.
Nilai $1 miliar tidak berarti apa-apa jika aset tersebut tidak bisa diaudit, diselesaikan, atau diperdagangkan.
Tahap berikutnya, RWA 2.0, akan dipimpin oleh proyek yang mengedepankan:
-
Verifiabilitas data on-chain,
-
Kejelasan regulasi, dan
-
Imbal hasil yang terukur dan dapat dikomposisikan (composable yield).
Dengan standar baru berbasis transparansi dan akuntabilitas, RWA dapat benar-benar membuka triliunan dolar modal institusional yang menunggu di pinggir lapangan dan akhirnya membawa revolusi finansial yang nyata.