
Venezuela Tutup Fasilitas Mining dan Bursa Kripto
Upaya Presiden Nicolas Maduro untuk menghidupkan kembali perekonomian Venezuela melalui cryptocurrency sedang menghadapi hambatan. Dalam beberapa hari terakhir, negara itu mengalami kekacauan dan terpaksa menutup bisni terkait aset kripto.
Baru-baru ini Pengawas Aset Kripto Venezuela memerintahkan agar semua bursa aset kripto yang terdaftar di negara itu ditutup, bersama dengan semua fasilitas penambangan crypto yang ada. Sejauh ini fasilitas mining yang terpengaruh adalah yang terletak di negara bagian Carabobo, Lara, dan BolÃvar.
Menurut laporan Cointelegraph, langkah itu merupakan bagian dari investigasi korupsi yang melibatkan perusahaan minyak Venezuela PDVSA dan Departemen Crypto Nasional Venezuela (Sunacrip), yang bertugas mengawasi aturan pajak crypto.
Pada 25 Maret, Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab mengungkapkan bahwa pejabat pemerintah diduga menjalankan operasi minyak paralel, dengan bantuan Sunacrip.
Menurut Saab, setidaknya 10 orang telah ditangkap sehubungan dengan penyelidikan tersebut, termasuk pemimpin departemen crypto Sunacrip, Joselit Ramirez Camacho.
Camacho ditangkap pada 17 Maret. Pada hari yang sama Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengumumkan reorganisasi Departemen Crypto Nasional. Maduro mengklaim bahwa keputusan itu bertujuan untuk melindungi warga negara dari efek negatif sanksi ekonomi.
Cryptocurrency di Venezuela
Peristiwa baru-baru ini menunjukkan perubahan 180 derajat dari tahun-tahun sebelumnya ketika Venezuela menjadi negara ramah kripto. Presiden Maduro berharap untuk menjadikan cryptocurrency sebagai alat untuk mengaktifkan kembali ekonomi Venezuela.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah negara itu melegalkan crypto, menciptakan cryptocurrency resminya sendiri yang disebut The Petro, menetapkan kerangka peraturan untuk penambangan, dan melembagakan pendaftaran bursa cryptocurrency.
Namun, sentralisasi kekuasaan di Sunacrip juga membuka pintu bagi bentuk korupsi baru. Saat ini, Sunacrip dituduh berperan dalam pengalihan dana dari penjualan minyak.
Terlebih lagi, selama periode ini, Petro diubah dari token berbasis Ethereum yang terdesentralisasi, dapat diaudit, didukung minyak, menjadi token terpusat yang tidak dapat diaudit dan tidak lagi didukung minyak.