Author: Dian Permata

Sejak 6 November, Bitcoin telah mencapai level tertinggi baru berkali-kali, dan terakhir terjadi hari ini, ketika coin tersebut menyentuh harga $94.040. Meskipun trader sedang mengantisipasi target $100K, platform analisis data blockchain, CryptoQuant, telah merilis laporan yang mengindikasikan adanya tanda-tanda penurunan harga Bitcoin yang signifikan dalam waktu dekat.

Argentina, negara yang kerap berhadapan dengan inflasi tinggi, mungkin sedang menuju era baru dalam sistem keuangannya. Seorang anggota parlemen dari Partai Republican Proposal (PRO), Martín Yeza, mengusulkan rancangan undang-undang yang dapat memberikan wewenang besar kepada Bank Sentral Argentina (BCRA) terkait Bitcoin. Jika disahkan, undang-undang ini akan memungkinkan BCRA untuk membeli, menyimpan, bahkan menambang Bitcoin.

Howard Lutnick adalah CEO Cantor Fitzgerald, sebuah perusahaan jasa keuangan terkemuka. Ia dikenal sebagai pendukung teknologi baru, termasuk aset kripto dan blockchain. Lutnick telah menarik perhatian di dunia kripto karena hubungannya dengan penerbit stablecoin Tether (USDT) dan pernyataannya di masa lalu tentang Bitcoin.

Polter Finance, sebuah platform pinjam-meminjam terdesentralisasi, menjadi korban peretasan besar yang menyebabkan total value locked (TVL) sebilai Rp189 miliar dicuri dari platform tersebut. Insiden ini terjadi pada 17 November 2024, memaksa Polter Finance untuk menghentikan operasinya untuk sementara waktu guna mencegah kerugian lebih lanjut.

Minggu ini, ada empat peristiwa ekonomi besar dari Amerika Serikat, yang berpotensi membawa dampak signifikan terhadap sentimen pasar. Peristiwa ekonomi tersebut adalah rilis data jobless claims, rilis Indeks S&P Global US Manufacturing Purchasing Managers (PMI), rilis Indeks S&P Global Services Purchasing Managers (PMI), dan rilis laporan keuangan kuartal ketiga Nvidia.