AS dan Korsel Meminta Ekstradisi Do Kwon
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah meminta agar pihak berwenang Montenegro mengekstradisi pendiri Terraform Labs Do Kwon.
Namun, proses ekstradisi tampaknya akan tertunda karena Kwon akan diadili di negara itu atas tuduhan penggunaan dokumen perjalanan palsu.
Pada hari Rabu (29/03) Departemen Kehakiman Montenegro mengumumkan bahwa mereka hanya akan mempertimbangkan upaya diplomatik oleh AS atau Korea Selatan untuk mengekstradisi Kwon setelah dia menjalani hukuman di negara itu.
Ke Mana Do Kwon Akan Diekstradisi?
Menteri Kehakiman Montenegro Marko Kovač mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan ke mana Kwon akan diekstradisi.
"Karena kami menerima beberapa permintaan ekstradisi, saya ingin mengatakan bahwa menentukan ke negara mana dia akan diekstradisi didasarkan pada beberapa faktor seperti berat ringannya tindak pidana yang dilakukan, tempat dan waktu terjadinya tindak pidana tersebut," kata Kovač, dikutip Cointelegraph.
Sementara itu, pengacara pembela Do Kwon mengatakan bahwa permintaan ekstradisi mungkin akan direalisasikan paling cepat dalam waktu satu tahun.
Pengacara tersebut menjelaskan bahwa sidang pidana bisa memakan waktu empat sampai lima bulan. Jika terbukti bersalah, Kwon bisa menghadapi enam bulan sampai lima tahun di penjara Montenegro. Kwon dilaporkan telah mengajukan banding.
Setelah menjalani proses hukum di Montenegro, pengadilan tinggi di negara itu kemudian akan memutuskan ke mana Kwon akan diekstradisi.
Tidak jelas bagaimana otoritas Montenegro akan mengevaluasi tuduhan AS dan Korea terhadap Kwon untuk memutuskan ke mana akan mendeportasinya.
Namun, jika dilihat dari kedekatan secara diplomatis, ekstradisi ke Korea Selatan mungkin akan lebih mudah karena Korsel bergabung dengan Konvensi Eropa tentang Ekstradisi dua belas tahun lalu. Montenegro tidak memiliki perjanjian resmi dengan negara Asia tersebut, dan meskipun bukan anggota Uni Eropa, tapi negara itu telah mengajukan status keanggotaan.
Di sisi lain, Montenegro tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat.
Pihak berwenang menangkap Kwon dan seorang kaki tangannya ketika mereka mencoba naik pesawat dari Podgorica ke Dubai pada 23 Maret 2023.
Beberapa jam setelah penangkapannya, jaksa AS mendakwa Kwon dengan serangkaian tuduhan, termasuk penipuan sekuritas, penipuan wire, dan penipuan komoditas terkait dengan jatuhnya stablecoin TerraUSD pada Mei 2022. Dia diduga menyesatkan publik dalam wawancara TV dan postingan media sosial.
Di Korea Selatan, Kwon menghadapi tuduhan pelanggaran hukum pasar modal. Kementerian luar negeri Korea Selatan mencabut paspor Kwon setelah dia tidak muncul untuk diinterogasi pada September 2022. Mereka juga meminta Interpol untuk menempatkannya dalam daftar red-notice.
Keberadaan Kwon sebagian besar tidak diketahui sejak Mei 2022, meskipun dia sering aktif di akun Twitter-nya. Pada bulan September tahun lalu, Kwon berkicau bahwa dia tidak berusaha untuk bersembunyi.