Bitcoin Anjlok di Bawah 93K, Pasar Kripto Alami Likuidasi $1,4 Miliar dalam 24 Jam
Harga Bitcoin anjlok ke bawah $93.000 pada Jumat malam (20/12), menyebabkan likuidasi besar-besaran. Menurut data CoinGecko, Bitcoin jatuh ke level $92.245 pada pukul 19.11 WIB, turun 13,4% dari rekor tertinggi yang dicapai tiga hari sebelumnya. Namun pada saat penulisan artikel ini, Bitcoin telah mengalami pemulihan dan berada di harga $97.281, dengan perubahan harga 0,0% dalam 24 jam. Tapi dalam grafik mingguan, BTC turun 4,6%.
Sementara itu, data dari Coinglass menunjukkan bahwa penurunan tajam Bitcoin menyebabkan likuidasi sebesar $1,4 miliar dalam 24 jam terakhir di pasar kripto. Trader yang menggunakan leverage dengan posisi long adalah yang paling terpukul.
Salah satu anggota komunitas Wealth Group di Discord menyebut bahwa jika likuidasi terbaru ini digabungkan, "mungkin ini adalah peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah kripto selama beberapa minggu terakhir."
Menganalisis penyebab pelemahan harga Bitcoin (BTC) dalam jangka waktu singkat, J. A. Maartun, kontributor platform analitik onchain CryptoQuant, mengidentifikasi Amerika Serikat sebagai faktor utama. Tekanan jual yang signifikan sangat terlihat pada bursa terbesar di AS, Coinbase.
Dalam postingan di X, ia membagikan grafik yang menunjukkan Coinbase Premium (selisih harga antara pasangan BTC/USD di Coinbase dan pasangan BTC/USDT di Binance) berada di wilayah negatif secara konsisten.
"Ketika Coinbase Premium negatif = Tetaplah berada di garis samping, tunggu sampai pasar menunjukkan sinyal," kata kontributor CryptoQuant lainnya, BQYoutube. "Ketika Coinbase Premium berubah menjadi positif = Kembali ke perdagangan pasar dan hold."
Selain Bitcoin, altcoin juga menyaksikan kejatuhan signifikan. Ethereum mengalami penurunan hingga 16%, sementara XRP anjlok 18%, dan Dogecoin mencatat penurunan terbesar hingga 26% dalam kurun waktu yang sama.
Penurunan pasar kripto ini dipicu oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengindikasikan bahwa bank sentral AS mungkin akan memangkas suku bunga lebih jarang pada 2025 dibandingkan prediksi awal.
Namun, beberapa trader tetap optimis, menganggap ini hanyalah gangguan sementara menuju rekor tertinggi baru pada tahun depan. Dengan Presiden AS Donald Trump yang pro-kripto yang dijadwalkan memasuki Gedung Putih pada bulan Januari, serta ETF yang terus membeli Bitcoin lebih cepat daripada proses penambangannya, komunitas Bitcoin tetap yakin bahwa alasan untuk bersikap bullish masih banyak.
Meski kondisi saat ini penuh tantangan, para pendukung kripto percaya bahwa tren jangka panjang tetap positif dan likuidasi besar-besaran ini hanya menjadi bagian dari dinamika pasar yang sedang berkembang.