CEO Goldman Sachs: Bitcoin Tidak Akan Menggantikan Dominasi Dolar AS
CEO Goldman Sachs, David Solomon, menegaskan keyakinannya bahwa Bitcoin tidak dapat menyaingi dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Dalam wawancara dengan Andrew Ross Sorkin dari CNBC di Davos pada Rabu, Solomon menyebut Bitcoin sebagai aset spekulatif yang menarik, tetapi tidak lebih dari itu.
"Pada akhirnya, saya adalah pendukung besar dolar AS," kata Solomon. "Bitcoin adalah aset spekulatif, aset spekulatif yang menarik. Namun, saya tidak berpikir Bitcoin menjadi ancaman bagi dolar AS."
Komentar Solomon muncul di tengah rencana Presiden Donald Trump untuk membentuk "cadangan strategis Bitcoin." Trump menyatakan bahwa pemerintah AS akan menyimpan semua Bitcoin yang dimilikinya atau yang diperoleh di masa depan sebagai bagian dari cadangan ini.
Ketika ditanya apakah rencana cadangan Bitcoin Trump akan memengaruhi sikap Goldman Sachs terhadap cryptocurrency, Solomon menghindari jawaban langsung. Sebaliknya, ia menekankan fokus bank pada teknologi dasar di balik kripto untuk meningkatkan sistem keuangan.
"Kami secara aktif mengeksplorasi dan menggunakan teknologi ini," jelas Solomon. Namun, ia menambahkan bahwa regulasi saat ini melarang Goldman Sachs untuk memiliki, memperdagangkan, atau berurusan langsung dengan Bitcoin.
Komentar Solomon sejalan dengan pernyataannya pada Desember lalu, ketika ia menyebut bahwa Goldman Sachs dapat mempertimbangkan menjadi spot market maker untuk cryptocurrency utama jika regulasi menjadi lebih jelas.
"Anda harus bertanya kepada regulator, karena saat ini, sebagai lembaga perbankan yang diatur, kami tidak diizinkan untuk memiliki cryptocurrency seperti Bitcoin," katanya.
Solomon juga mencatat bahwa lanskap regulasi aset digital dapat berubah di bawah pemerintahan Trump. Meski demikian, ia mengakui bahwa arah perkembangan regulasi tersebut masih "tidak jelas."
Meskipun terdapat ketidakpastian, Goldman Sachs melaporkan pada 2023 bahwa hampir setengah dari family offices yang bekerja sama dengan bank tersebut tertarik menambahkan mata uang digital ke dalam portofolio mereka.