Game Flappy Bird Versi Baru Tidak akan Memiliki NFT
Flappy Bird yang pernah viral sepuluh tahun lalu kini hadir kembali. Game ini diluncurkan di aplikasi mini Telegram pada 16 September lalu dan sudah bisa dimainkan sejak hari itu.
Namun, berbeda dengan game Telegram lainnya yang mengusung konsep kripto, Flappy Bird memutuskan untuk membuat dua versi, dengan opsi untuk menggunakan teknologi Web3 atau tidak.
"Kami membangun pengalaman terbaik bagi para pemain Flappy Bird. Gameplay inti yang dicintai tetap sama, tetapi sekarang Anda akan memiliki opsi untuk menggunakan fitur Web3," demikian pengumuman tim Flappy Bird di X.
Selain itu, mereka menegaskan bahwa versi baru ini tidak akan pernah memiliki non-fungible tokens (NFT), dan pengguna tidak membutuhkan wallet Web3 untuk memainkannya.
Senada dengan itu, juru bicara Flappy Bird mengatakan bahwa ke depannya mereka akan merilis versi tanpa fitur kripto di platform seluler. Menariknya, semua versi game ini akan bisa dimainkan secara gratis.
Mengutip Cointelegraph, juru bicara tersebut menjelaskan bahwa game nantinya akan menghasilkan uang dari transaksi dalam aplikasi. Selain itu, mereka berencana untuk membuat in-app purchases. Pembelian ini akan mencakup pembelian energi dan item yang dapat mengubah fisika penerbangan.
Sumber pendapatannya lainnya adalah iklan dalam game, yang menurut juru bicara tersebut "sepenuhnya opsional untuk ditonton" dan memberikan pemain keuntungan seperti pengganda skor.
Flappy Bird yang diluncurkan sebagai aplikasi mini Telegram merupakan pengembangan ulang dari game seluler side-scrolling asli yang dirilis pada Mei 2013, di mana pemain memandu penerbangan burung melalui pipa hijau dengan mengetuk layar ponsel mereka.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa game ini akan mengusung model permainan play-to-earn, dan memiliki token kripto $FLAP. Informasi ini berasal dari halaman tersembunyi di situs web Flappy Bird Foundation yang ditemukan oleh peneliti Varun Biniwale awal bulan ini.