Gas Fee Polygon Melonjak 1.000 Persen, Diduga Karena Token POLS
Gas fee di blockchain layer-2 Ethereum, Polygon, melonjak lebih 1.000% pada hari Kamis, yang diduga disebabkan oleh pencetakan token POLS, yang terinspirasi oleh Ordinals Bitcoin.
Menurut Polygon Gas Price Chart yang disajikan livdir.com, gas fee Polygon meroket hingga lebih 5.000 gwei atau $0,10 pada hari Kamis pukul 23.00. Namun, saat ini gas fee Polygon telah anjlok kembali menjadi sekitar 120 gwei.
Gas fee mengukur daya komputasi yang diperlukan untuk melakukan transaksi di jaringan Polygon, di mana 1 gwei setara dengan 0,000000001 MATIC.
Lonjakan gas fee Polygon membuat komunitas kripto terkejut, termasuk founder Polygon, Sandeep Nailwal sendiri. Dalam postingan X pada Jumat dini hari, Naiwal berbagi keterkejutannya atas peningkatan aktivitas transaksi di jaringan Polygon, dengan mengatakan bahwa lonjakan tersebut mungkin disebabkan oleh peluncuran non-fungible token (NFT) berbasis Polygon baru.
Dugaan ini didukung oleh data Dune Analytics, yang menunjukkan lonjakan aktivitas pencetakan token POLS, bertepatan dengan banyaknya token MATIC yang digunakan untuk membayar gas fee, yaitu sebesar 102 juta MATIC atau senilai $86 juta.
Token POLS dibangun di atas protokol yang dijuluki PRC-20, yang beroperasi mirip dengan standar token BRC-20 yang diturunkan dari Bitcoin Ordinals.
Menurut data dari penyedia data Ethereum Virtual Machine, evm.ink, sekitar 9% dari 2,1 triliun total pasokan POLS telah dicetak, di mana lebih dari 18.100 pemilik mengklaim token tersebut.
Aktivitas di jaringan Polygon saat ini serupa dengan yang terjadi di jaringan Bitcoin setelah dirilisnya protokol Ordinals, yang memungkinkan pengguna untuk mencetak prasasti mirip NFT langsung ke blockchain Bitcoin. Kegilaan yang terjadi pada Ordinals dan token BRC-20 membuat biaya Bitcoin mencapai tingkat yang belum pernah terlihat sejak April 2021.