Jack Dorsey, yang pernah menjadi CEO Twitter memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa melonjak secara signifikan dan mencapai $1 juta pada tahun 2030. Dia bahkan optimis bahwa nilainya dapat tumbuh lebih jauh lagi setelah itu dan seterusnya.

Prediksi bullish ini dilontarkan dalam wawancara dengan jurnalis Mike Solana dari Pirate Wires pada tanggal 9 Mei. “Saya tidak tahu. Lebih… setidaknya satu juta (dolar). Saya pikir itu mencapai angka itu dan melampauinya," katanya, ketika ditanya tentang pendapatnya mengenai nilai Bitcoin di masa depan.

Namun, Dorsey mengatakan bahwa harga aset kripto itu sendiri tidak menjadi prioritas baginya. Sebaliknya, ia menyatakan bahwa ketertarikan utamanya terhadap Bitcoin terletak pada aspek lain.

"Hal yang paling menakjubkan tentang Bitcoin, terlepas dari kisah pendiriannya, adalah siapa pun yang bekerja di dalamnya, atau dibayar di dalamnya, atau membelinya untuk diri mereka sendiri - semua orang yang berusaha untuk membuatnya lebih baik - membuat seluruh ekosistem menjadi lebih baik, yang membuat harganya naik," jelasnya. Ia menambahkan: "Ini adalah ekosistem dan pergerakan yang menarik, lebih dari apa pun. Ini mengajarkan saya banyak hal."

Dorsey tidak sendirian dalam meramalkan Bitcoin mencapai level yang luar biasa. CEO Ark Invest, Cathie Wood, juga melihat valuasi Bitcoin sebesar $1 juta pada tahun 2030. Selain itu, Jurrien Timmer, direktur makro global di Fidelity Investments, telah memproyeksikan kisaran tujuh digit untuk Bitcoin yang memperkirakannya akan menyentuh antara $1 juta hingga $10 juta pada tahun 2030.

Dorsey saat ini menjabat sebagai kepala perusahaan pembayaran Block, yang menggandakan Bitcoin. Minggu lalu, perusahaan tersebut mengumumkan strategi baru untuk menginvestasikan 10% dari keuntungan produk Bitcoinnya untuk membeli lebih banyak Bitcoin setiap bulan.

Block adalah salah satu perusahaan publik pertama yang berinvestasi dalam Bitcoin, dengan investasi $220 juta pada tahun 2020. Kepemilikan Bitcoin perusahaan ini telah melonjak 160% hingga mencapai $573 juta pada akhir Q1 2024.