
Kenaikan Suku Bunga AS Bisa Lebih Tinggi, Bagaimana Masa Depan Bitcoin?
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell memperingatkan bahwa Bank Sentral AS mungkin akan menaikkan suku bunga yang lebih tinggi.
Berbicara di depan Senat pada hari Selasa (07/03), Powell mengatakan bahwa data ekonomi terbaru menjukkan bahwa iflasi masih belum mereda. Dan jika itu tetap tidak terkendali, mereka tidak punya pilihan lain selain menaikkan suku bunga, melebihi yang telah diprediksi sebelumnya.
"Data ekonomi terbaru datang lebih kuat dari yang diharapkan," kata Powell.
Komentar Powell merujuk pada data ekonomi di bulan Januari 2023, yang menunjukkan tingkat pengangguran sebesar 3,4%, level terendah sejak 1969.
"Jika data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," tegasnya.
Pada bulan Desember, pejabat Fed memproyeksikan bahwa suku bunga mungkin akan naik 5 hingga 5,5 persen. Tapi sekarang, Powell mengindikasikan bahwa persentasenya mungkin lebih tinggi dari itu.
Sekarang Bank sentral AS menunggu data pasar kerja AS dan laporan ketenagakerjaan Februari 2023, yang akan dirilis akhir pekan ini. Keduanya bisa menjadi acuan bagi Feb untuk mengambil keputusan terkait suku bunga.
Dampak Kenaikan Suku Bunga Terhadap Bitcoin
Tak lama setelah Powell berbicara, Bitcoin (BTC) turun sekitar 1,7% dan terpeleset ke harga $21.934, sebelum kembali melakukan perlawanan dan naik ke $22.277.
Sementara itu Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua, turun sekitar 1% dari $1565,46 menjadi $1544,45. Sebagian Cryptocurrency besar lainnya juga berada di zona merah.
Nilai saham AS juga ikut terpengaruh. Pada hari Selasa, S&P 500 turun 1,53%, Dow Jones Industrial Avarage ditutup 1,72% lebih rendah, dan Nasdaq Composite Index turun 1,25%.
Lantas, bagaimana masa depan crypto jika suku bunga dinaikkan seperti yang diperingatkan Powell?
Untuk menjawabnya, kita harus melihat korelasi Bitcoin dan saham terlebih dahulu. Karena seperti diketahui, jika suku bunga naik maka nilai saham cenderung turun.
Untungnya, korelasi antara crypto dan saham telah menurun sejak akhir 2022. Data Coin Metrics menunjukkan bahwa koefisien korelasi bitcoin 90 hari dengan S&P 500 saat ini adalah 0,38, level terendah sejak Juni 2022. Koefisien 1 berarti gerakan tersinkronisasi sempurna, sedangkan negatif 1 menunjukkan gerakan berlawanan arah.
Namun, kita perlu tetap waspada. Kepala Investasi Hashdex mengatakan kepada CoinDesk bahwa harga crypto masih berpeluang jatuh jika kenaikan suku bunga Fed ternyata "jauh berbeda" dari ekspektasi.
Sementara itu, analis pasar senior Oanda, Edward Moya memperingatkan bahwa jika BTC tidak mampu mempertahankan lower boundaries-nya maka ada kemungkinan Bitcoin akan menyentuh harga terendah baru di tahun 2023.