
RUU Stablecoin AS Gagal Dapat Dukungan Demokrat di Tengah Isu Korupsi Trump
Dukungan dari anggota parlemen Demokrat di Washington terhadap RUU stablecoin GENIUS Act mulai memudar. Kekhawatiran memuncak terkait potensi korupsi, khususnya yang melibatkan World Liberty Financial (WLFI) — proyek stablecoin milik keluarga Trump.
Pada bulan Maret, RUU tersebut sempat lolos dalam pembacaan komite berkat dukungan dari sejumlah Demokrat pro-kripto, termasuk Ruben Gallego, Mark Warner, Lisa Blunt Rochester, Andy Kim, dan Angela Alsobrooks, yang memilih berseberangan dengan Senator Elizabeth Warren, tokoh Demokrat anti-kripto.
Namun kini, empat dari lima senator yang sebelumnya mendukung menyatakan menarik dukungan mereka dalam pernyataan resmi 3 Mei. Mereka menilai RUU ini belum cukup kuat mengatur pencegahan pencucian uang, keamanan nasional, dan pengawasan terhadap penerbit asing.
Ketegangan Politik Ancam Upaya Bipartisan Regulasi Kripto
Pernyataan itu tidak menyebut Trump secara langsung, namun menjadi sinyal jelas bahwa Demokrat mulai menarik diri dari pembahasan regulasi kripto, terutama setelah beberapa proyek kripto memperkaya Trump secara pribadi.
Pada 6 Mei, Maxine Waters dan anggota Demokrat di Komite Jasa Keuangan DPR berencana meninggalkan sidang dengar pendapat bertema "Inovasi Amerika dan Masa Depan Aset Digital". Karena aturan DPR mensyaratkan kehadiran semua anggota komite, sidang ini diprediksi akan gagal.
Sidang itu membahas RUU baru yang diusulkan oleh Rep. French Hill (Republik) yang mengubah peran SEC dan CFTC dalam mengawasi kripto.
Waters secara terang-terangan mengkritik TRUMP memecoin dan stablecoin USD1 milik WLFI sebagai bentuk “penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden.” Dalam sidang 2 April, ia menyatakan:
“Jika tidak ada upaya untuk mencegah Presiden AS memiliki bisnis stablecoin pribadi, saya tidak akan mendukung RUU ini dan menyerukan anggota lain untuk tidak ikut mendukung.”
Bahkan Republik French Hill, tokoh sentral gerakan pro-kripto, mengakui bahwa keterlibatan Trump menyulitkan Kongres untuk meloloskan undang-undang kripto secara bipartisan.
Apakah Ini Manuver Politik?
Beberapa pihak menilai penarikan dukungan Demokrat lebih sebagai strategi politik daripada kekhawatiran murni soal regulasi.
Aaron Brogan, pengacara spesialis regulasi kripto, menyebut bahwa sikap ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh tekanan politik atau pendonor besar. Ia menyoroti bahwa Protect Progress, PAC pro-kripto, telah menyumbang jutaan dolar ke kampanye Gallego.
Brogan menduga bahwa Coinbase, salah satu pendonor besar, mungkin ingin RUU ini diganti dengan versi yang lebih menguntungkan mereka. Ia menyebut Coinbase telah mencoba “menggabungkan legislasi stablecoin dengan regulasi struktur pasar agar lebih mudah lolos.”
WLFI: Dari Token Trump hingga Stablecoin UAE
WLFI telah menghasilkan sekitar $550 juta dari penjualan token TRUMP. Pada 1 Mei, Eric Trump mengumumkan bahwa perusahaan investasi MGX dari Abu Dhabi akan menggunakan stablecoin USD1 untuk menyelesaikan transaksi senilai $2 miliar dengan Binance.
Di acara Token2049, Eric memuji pendekatan ramah kripto dari UEA dan menyebut Uni Eropa “tidak relevan” karena regulasi terlalu ketat.
Sementara itu, Justin Sun, pendiri Tron, telah membeli token TRUMP senilai hampir $70 juta dan menjadi investor terbesar WLFI sejak November 2024.
Kritikus menuding Trump telah “menjual akses ke dirinya” lewat undangan gala dinner untuk pemegang token TRUMP level atas. Seorang anggota Kongres bahkan menyebut ini layak untuk pemakzulan — meski hal itu sulit di Kongres yang dikuasai Partai Republik.
Trump: "Saya Tidak Cari Untung dari WLFI"
Dalam wawancara 5 Mei di NBC, Trump menyangkal menerima keuntungan dari WLFI dan mengatakan belum pernah mengecek portofolionya. Ia menolak melepaskan kepemilikan dan berkata:
“Kalau properti saya naik nilainya karena saya bekerja dengan baik sebagai presiden, apakah saya juga harus menyerahkannya? Saya rasa tidak.”