
Bitcoin Mendekati Rekor Tertinggi, Minat Investor Meningkat di Pasar Berjangka
Bitcoin telah mengalami lonjakan harga yang signifikan, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di $109.500. Meskipun demikian, permintaan untuk leverage dalam kontrak berjangka perpetual tetap seimbang antara posisi long (pembeli) dan short (penjual), menunjukkan bahwa pasar berada dalam kondisi yang stabil tanpa euforia berlebihan.
Peluncuran ETF Bitcoin spot dan adopsi Bitcoin sebagai cadangan oleh berbagai perusahaan telah mengurangi pengaruh investor ritel dalam pasar. ETF Bitcoin spot kini menguasai sekitar 6,7% dari total pasokan Bitcoin, sementara perusahaan seperti MicroStrategy, MARA Holdings, Tether, Tesla, dan Coinbase mengendalikan tambahan 4,3%. Permintaan institusional untuk kontrak berjangka Bitcoin telah meningkat, dengan Chicago Mercantile Exchange (CME) menguasai 85% dari pasar berjangka bulanan. Sementara itu, bursa kripto seperti Binance, Bybit, dan OKX tetap mendominasi kontrak perpetual, yang lebih disukai oleh trader ritel.
Peluncuran ETF Bitcoin spot pada awal 2024 telah menarik kelas investor baru, termasuk dana pensiun, manajer kekayaan, dan rekening tabungan pensiun. Instrumen-instrumen ini telah melampaui $120 miliar dalam aset yang dikelola, meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung pengembangan opsi ETF yang terdaftar di NYSE, CBOE, dan Nasdaq. Keberhasilan penawaran saham dan utang MicroStrategy telah menciptakan saluran likuiditas alternatif, menurunkan hambatan bagi investor yang tidak dapat memegang ETF Bitcoin spot.
Untuk memahami sentimen profesional terhadap potensi penurunan harga, trader sebaiknya menganalisis pasar opsi Bitcoin. Metode seperti 25% delta skew (rasio put-call) dapat memberikan wawasan tentang ekspektasi pasar. Saat ini, delta skew berada pada -5%, mencerminkan tingkat optimisme moderat dan menunjukkan lingkungan yang kondusif untuk apresiasi harga Bitcoin lebih lanjut.
Namun, kepercayaan diri yang berlebihan dapat menjadi tanda peringatan, karena koreksi harga rutin sering kali menyebabkan likuidasi. Beberapa keraguan di kalangan investor saat Bitcoin mendekati rekor tertinggi disebabkan oleh keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor sebesar 25% pada Kanada, Meksiko, dan China mulai 1 Februari. Selain itu, kekhawatiran atas pertumbuhan pendapatan yang melambat di antara perusahaan global utama, terutama Apple, telah menambah ketidakpastian. Munculnya model AI DeepSeek dari China juga meningkatkan keraguan tentang pengeluaran modal di sektor teknologi AS.