Film Dokumenter HBO akan Mengungkap Identitas Satoshi?
Pembuat film dokumenter Cullen Hoback dan HBO baru-baru ini mengumumkan peluncuran film terbaru mereka yang berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery. Film disebut-sebut akan mengupas pertanyaan yang masih menjadi perdebatan tentang siapa sebenarnya penemu Bitcoin, apakah ia mengembangkan Bitcoin sendiri atau dengan bantuan orang lain, dan dampak signifikan yang telah diberikan oleh karya mereka terhadap ekonomi global. Film ini disutradarai oleh Cullen Hoback, dan diproduksi oleh sutradara “The Big Short” Adam McKay, dan beberapa orang lainnya.
ROI Staking Ethereum Diperkirakan akan Melebihi Suku Bunga AS
Tahun depan, pengembalian dari staking Ethereum diperkirakan akan melebihi suku bunga Amerika Serikat. Hal ini bisa menjadi peluang besar bagi para investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi dibandingkan investasi tradisional seperti obligasi atau simpanan bank. Tren ini didorong oleh dua faktor utama, yaitu penurunan suku bunga AS dan peningkatan biaya transaksi di jaringan Ethereum.
Pemilu AS Diprediksi Dongkrak Harga Bitcoin, Siapapun yang Terpilih
Harga Bitcoin diperkirakan akan mendapat dorongan positif dari pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan datang, tidak peduli siapa yang keluar sebagai pemenang. Menurut CK Zheng, Chief Investment Officer di ZX Squared Capital, kedua calon presiden AS belum memberikan perhatian serius pada isu-isu ekonomi tertentu, dan hal ini dapat menguntungkan Bitcoin.
Token Hamster Kombat Anjlok 57% Sejak Listing
Sejak listing, token Hamster Kombat tersebut telah mengalami penurunan berkelanjutan. Faktanya, pada saat penulisan, HMSTR diperdagangkan di harga $0,005897. Dengan demikian, HMSTR telah anjlok 57?ri harga pembukaanya. Selama periode yang sama, kapitalisasi pasarnya turun 30% menjadi $437 juta.
Telegram Ubah Kebijakan Privasinya: Siap Berbagi Data Pengguna
Aplikasi perpesanan Telegram telah melakukan pembaruan signifikan terhadap kebijakan privasinya. Kedepannya, mereka akan mulai membagikan data pengguna kepada pihak berwenang jika mereka memiliki permintaan hukum yang sah. Menurut pengumuman CEO Telegram, Pavel Durov, data yang akan mereka bagikan adalah alamat IP dan nomor telepon pengguna yang melanggar aturan aplikasi.